Rabu, 15 Februari 2017

Bicara Tentang Pekerjaan, Bicara Tentang Prinsip

          Bekerja bukan hanya tentang seberapa hak yang kita terima apa lagi status sosial. Dari sisi kebathilannya pun penting. Apa yang sudah ditetapkan dalam agama Islam semestinya sudah harus menjadi prinsip bagi pemeluknya. Bekerja memang memberikan kesenangan tetapi alangkah lebih senangnya ketika pekerjaan itu tidak bertolak belakang dengan prinsip seorang muslim. Hasil yang baik adalah sesuatu yang tidak baik apabila didapatkan dengan cara yang tidak baik. Allah telah memberikan peringatan kepada kita untuk menjauhi segala bentuk riba. Pelaku, penyedia, dan mereka yang terkait sudah menjadi bagian yang melakukan riba.
          Saya disini tidak bermaksud untuk berceramah apa lagi membahas hal ini dari sisi keagamaan yang lebih jauh. Saya hanya bercerita tentang pengalaman saya yang sedang mencari pekerjaan. Sebab saya bukan seorang yang ahli dalam agama, tetapi saya terus belajar. Saya memang orang yang selektif dalam memilih pekerjaan. Susah lo cari pekerjaan? Yaps… statement itu benar guys… tetapi kita harus bisa memisahkan diri dengan sesuatu hal yang dilarang. Mungkin saat ini saya harus merasakan keadaan finansial yang pas-pasan, tetapi siapa sangka jika dengan keistiqamahan ini Allah memberikan sesuatu yang lebih baik. Baik bukan berarti hanya untuk kesejahteraan finansial ya guys, tetapi baik juga untuk hati. Memang benar guys, untuk tetap istiqamah selalu dihadapkan dengan ajakan-ajakan yang membenarkan atau malunakkan prinsip yang sudah terbangun kokoh. Namun yakinlah bahwa sesuatu yang baik hanya akan dihasilkan dari cara yang baik., artinya gaji yang baik hanya akan didapat dari pekerjaan yang baik. Saya pernah lo guys, ditolak mentah-mentah padahal belum saya belum drop cv saya lantaran latar belakang pendidikan (jurusan) saya tidak diperkenankan untuk melamar… hiks hiks, sedih ya?  Memang sedih kedengarannya, tapi saya rasa lebih sedih lagi kalau kita bekerja tetapi tidak bisa menilai dari sisi mudharatnya. Saya akui, saya juga sebagai salah satu pengguna dari jasa perbankan tetapi setidaknya sudah melakukan upaya untuk tidak nyebur ke pekerjaan itu. Di zaman se-modern ini sangat banyak perusahaan atau lembaga-lembaga penyedia jasa yang tujuannya tidak lain untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya terlebih lagi aktivitas bisnisnya atau pekerjaannya. sehingga saya juga tidak mengatakan bahwa saya tidak membutuhkan perbankan.

So guys… semua itu kembali ke prinsip kamu… Tanya hati kamu…